Selasa, 04 Februari 2020

Aku pamit

0 Comments


Aku ingin sedikit mengenang masa itu.
Masa, ketika kita masih dekat.
Sore itu pertama kali kita bertemu.
Waktu itu, aku biasa saja dan tak punya perasaan apapun.
Hampir setiap malam kau menelponku.
"Kepencet" itu selalu alasan yang kau ucapkan padaku.
Menghabiskan waktu untuk menceritakan apapun selama berjam-jam.
Dan itu menjadi rutinitas malam kita sebelum tidur.
Aku ingat malam itu.
Ketika aku sendiri dikos dengan keadaan mati lampu di tambah hujan deras.
Kau terus menemaniku lewat telpon menungguku hingga aku benar-benar tertidur.
Padahal, pagi harinya kita bertemu.
Dan anehnya setiap kita pergi ke suatu tempat, kita selalu nyasar.
Aneh ya?
Oya aku ingin berterima kasih
Karena kamu telah banyak membantuku
Membantuku mengerjakan tugasku padahal kita beda jurusan.
Menjadi teman ngobrolku sebelum tidur.
Dan banyak hal yang telah kita lakukan bersama.
Terimakasih telah sabar menghadapi sifat manjaku yang selalu merepotkanmu.
Walau itu semua hanya sesaat.
Setelahnya, kau pergi menghilang tanpa alasan yang jelas.
Namun, septemberku berwarna kala itu.
Walau kisah itu harus berakhir diakhir tahun lalu.
Begitu singkat memang.
Semoga, hari-harimu tetap menyenangkan tanpa aku.

Aku pamit

Read more...
 
Seputar kreativitas © 2014 | Designed By Blogger Templates