Senin, 27 Mei 2019

Hanya Singgah

1 Comments

Awalnya kau datang bagai malaikat yang dikirim tuhan.
Ternyata kau adalah monster yang siap menerkam.
Katamu, kau tak akan meninggalkanku.
Namun nyatanya, kau pergi menjauh.

Dulu, kau adalah alasan bahagiaku.
Sekarang, kau menjadi alasanku terluka.
Dulu, kau selalu membuatku tersenyum.
Sekarang, kaulah yang membuatku meraung.
Miris ya?

Ketika kau datang padaku membawa harap.
Ternyata kau hanya singgah dan tak menetap.
Terimakasih karenamu aku sempat bahagia.
Karenamu, kini aku merasakan patah hati terberatku.
Kau tau bagaimana rasanya?
Sini biar aku beri tahu,
Begitu sesak rasanya.

Apalagi setelah ku tau,
Kau sudah ada yang miliki.
Kau tau?
Hati dan otakku sering bertengkar,
Otakku bilang, semoga kau cepat putus dengan kekasihmu.
Namun hatiku bilang, jangan ganggu hubungan mereka. Gimana kalau posisinya yang di balik? Tidak menyenangkan bukan?
Ya begitulah kira kira isi perdebatan itu.
Jahat bukan?

Tapi percayalah, aku tak sejahat itu.
Itu adalah salah satu bentuk kekecewaanku padamu.
Mengapa kau mendekatiku ketika kau sudah ada yang memiliki?
Apa maksud dan tujuanmu?
Mungkin kau masih tahap mencari dan memilih, mana yang terbaik untukmu.
Benar begitu?

Jika iya.
Maaf, aku mundur kalau begitu.
Mengapa?
Karena aku bukanlah yang terbaik buatmu.



Createad by: Rabiatul Hadawiah 

One Response so far.

  1. radian23 says:

    Waktu mundur jangan lupa lihat sepion ya wiah
    Ntar nabrak loh��

Leave a Reply

 
Seputar kreativitas © 2014 | Designed By Blogger Templates