Senin, 01 April 2019

Kapan Terakhir Kali Bahagia?

4 Comments

Kapan terakhir kali bahagia?



Saat ini ada banyak orang yang kehilangan cara untuk bahagia. Padatnya aktivitas sering  membuat kita lupa kapan terakhir kali kita bahagia. Pekerjaan yang menumpuk, tugas yang menggunung, masalah keuangan kerap kali membuat manusia merasakan stress tingkat akut. Belum lagi ditambah persoalan asmara.
Sebelumnya kalian tau nggk sih, tanggal 20 maret diperingati sebagai hari Kebahagiaan Internasional. Tak tanggung-tanggung hari ini telah diresmikan langsung oleh PBB  pada tahun 2012 lalu. Lantas setiap 20 maret apakah semua orang akan merasa bahagia?

Nah kali ini, Author akan mengupas tentang
Kebahagiaan itu apa sih?
Kenapa kebahagiaan kadang sulit kita dapatkan?
Gimana caranya bahagia ditengah hidup penuh masalah?

Apa itu Bahagia?    

            Menurut KBBI bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tentram. Bebas dari segala hal yang menyusahkan. Sebenarnya setiap orang punya definisi bahagia versi mereka sendiri. Ada yang mengatakan bahagia adalah:

            Memiliki rumah bagus, mobil mewah, istri cantik dan anak-anak yang lucu
            Hidup tentram dan tidak punya banyak masalah.
            Mendapat seseorang yang mencintai dan dicintai seumur hidup
            Menjadi diri sendiri
            Bebas melakukan sesuatu dan tidak terikat orang lain.

        Jika semua orang bisa mendefinisikan arti bahagia. Lantas bagaimana dengan sensasi bahagia? bisakah mereka menjelaskan bagaimana rasanya menjadi bahagia? beberapa dari mereka mengatakan ‘Rasanya seperti ada sesuatu yang menjalar di punggungku’. Sebenarnya bahagia adalah sebuah perasaan yang tidak dapat dijelaskan secara konkret. Kasat mata, tapi nyata.

Kenapa bahagia itu sulit?

            Yang membuat kebahagian terasa sulit digapai adalah diri kita sendiri. Banyak orang yang beranggapan bahwa kata ‘bahagia’ adalah sesuatu yang tinggi, muluk dan melangit. Bahkan kebahagiaan dianggap sebagai sesuatu yang mustahil didapatkan di zaman milenial ini. Padahal sejatinya bahagia adalah sesuatu yang sederhana.
            Ahmad Rifa’i Rif’an dalam bukunya Mengapa Hidupku Mudah,  mendeskripsikan bahwa alasan seseorang sulit bahagia karena secara tidak sadar, mereka telah membuat syarat untuk mencapai kebahagiaan. Syarat itulah yang kemudian menjadi boomerang bagi mereka sendiri.  Konsep dasarnya, bahagia adalah sesuatu yang sederhana. Untuk sampai ke titik bahagia, kita hanya perlu menyederhanakan syarat bahagia.
Hapuslah anggapan tentang bahagia itu ketika:

Aku baru bahagia saat lulus kuliah
Aku baru bahagia saat dapat kerja
Aku baru bahagia saat sudah nikah
Aku baru bahagia saat punya anak
Aku bahagia saat naik jabatan
Dan seterusnya

Sering kali setelah semua yang mereka impikan terwujud, kebahagiaan belum juga tercapai. Mungkin bahagia sejenak, kemudian mereka akan kembali membuat syarat-syarat lainnya. Ketika gagal memenuhi syarat, disitulah mereka beranggapan bahwa bahagia itu sulit dan rumit.

So, berbahagialah dengan cara yang lebih sederhana.

Bagaimana cara bahagia ketika hidup dipenuhi masalah?

“Happiness is a choice.
Choose to be happy and you will be happy.”

Bahagia adalah pilihan, keputusan yang lahir dari hati setiap manusia. Tetaplah memilih bahagia meski tengah dibebani banyak masalah. Sadari sepenuhnya, bahwa bahagia tidak hadir dari ketiadaan masalah, namun bagaimana kita bisa menyelesaikan masalah dengan bahagia.
Orang yang hebat adalah mereka yang bisa berdamai dengan masalahnya, mengambil hikmah dan menjadikannya pelajaran. Percayalah, scenario Tuhan adalah yang terbaik, tanpa cacat barang setitik pun. Jadikan masalah sebagai sebuah pelajaran. Dan Sekarang tanyakan pada dirimu.

Apa yang paling kamu syukuri dalam hidupmu?

Jika kamu telah menemukan jawabannya, maka saat itulah kamu akan bahagia. Selalu bersyukur adalah cara terbaik untuk bahagia. Jadikan masalah sebagai sebuah pelajaran.  Teruslah bersyukur untuk apa yang masih kamu genggam hari ini.

Berbahagialah.

You, of all people deserve a happiness.

Saleum Meusyuhu Keu Rakan Dumna
'Rombongan Muslimah Sarjana Muda'

Team Religi
Penanggung Jawab : Vera Adila
Penulis                    : Vera Adila
Editor                      : Ulva Jazila, Ramiah Ramin
Ide                           : Rauzatul rizki


#Romusa
#teamreligi
#Ramadan2019
#Yukhijrah



4 Responses so far.

  1. Bagus
    ditunggu tulisan selanjutnya.

  2. Terima kasih.
    Yang selanjut masih Otw😂

  3. Unknown says:

    ini penulisnya siapa ya

  4. Vera adila
    Jurusan ilmu komunikasi '18
    Universitas Malikussaleh

Leave a Reply

 
Seputar kreativitas © 2014 | Designed By Blogger Templates