Selasa, 14 Mei 2019
0 Comments



Aku cemburu pada mereka yang kerap kali bicara mengenai kasih sayang ayah ibu.



Ada jerit tertahan saat kudengar cerita mereka tentang sup jagung buatan bunda kala mendung.

Atau cerita tentang lelucon jayus yang dilontarkan ayah saat makan malam.



Mereka tertawa, berceloteh tentang keluarga masing-masing sembari bergurau ke sana kemari. Sementara di sini, ada air yang siap mengucur dari kelopak mata, membasahi pipi dan berteriak; aku sesak!



Aku punya ayah juga punya ibu. Tapi tidak pernah mengerti arti hangat dari sebuah keluarga yang mereka sebut.



Ada sesak-sesak yang hinggap tiap kali bicara soal bahagia. Sebab mereka memilih jalan bahagia dengan perpisahan.



Memangnya, apa yang bahagia dalam sebuah peristiwa perpisahan?



Bohong jika ibu bilang ia bahagia. Aku tahu ia sering menangis tepat pukul tiga dini hari dengan bingkai foto di tangan kiri.



Ternyata, patah yang nyata adalah saat tempat yang kau sebut rumah telah pecah tanpa bisa kau cegah.

write: Rahma Atiya

Leave a Reply

 
Seputar kreativitas © 2014 | Designed By Blogger Templates