Minggu, 19 Mei 2019

Because of music

0 Comments


Setiap alunan nya mampu menenangkan hati yang rapuh
************
            Kertas kertas berserakan di lantai, alunan gitar menggema diseluruh penjuru kamar seorang gadis mungil yang bernama Rissa
Brugghhh...
Suara pintu di dobrak oleh seorang lelaki tinggi berperawakan kusam dengan mata yang memerah dan nafas yang memburu
Rissa pun menoleh ke sumber suara dan terlihat dari ekspresi nya bahwa ia sedang ketakutan
"Sudah berapa kali ku bilang. Jangan main musik" Ucap lelaki itu dengan nada meninggi
"Ini impian aku dari kecil. Abang tau itukan? Mungkin dulu abang pernah gagal tapi bukan berarti aku gak boleh ngeraih impian aku juga bang" Jawab Risa dengan nada meninggi
"Alah anak bau kencur kayak kamu tau apa? Sok bijak nyeramahin orang yang lebih tua dari kamu . kamu pikir kamu lebih baik dari abang? Hah?"
"Aku bukan anak bau kencur lagi. Aku sudah dewasa aku tau mana yang baik dan mana yang buruk. Setidaknya aku gak akan pernah berhenti buat ngeraih impian aku walaupun aku harus berulang kali jatuh dan gagal bukan kayak abang. baru sekali gagal dah nyerah." Kata Rissa
" Diam kamu" Ucap bang Rico melayangkan pukulan yang mengenai pipi mulus Risa
"Ampun bang. Ia Rissa janji gak akan main musik lagi" Ucap Risa terisak sambal memegang pipinya yang merah
"Awas kalau abang liat kamu main musik lagi" Ancam Rico dan pergi keluar dari kamar Rissa
Rissa pun menghempaskan badannya di atas kasur berukurang king size menutupi wajahnya dengan bantal dan menenggelamkan diri disana
Ceklek....
Suara pintu terbuka terlihat seorang wanita paruh baya menghampiri Rissa dan mengelus punggung gadis yang masih menangis itu
"Sabar sayang, Abang kamu memang seperti itu.tapi sebenarnya dia sayang sekali sama kamu" Ucap sang bunda sambil mengelus lembut rambut panjang Rissa
"Abang gak pernah sayang sama Rissa. Dia jahat sama Rissa bunda, dia suka mukulin Rissa" Ucap Rissa senggugukan
"Ambil positifnya nya aja sayang. Abang kamu gak mau ngeliat kamu kecewa karena gak bisa ngeraih impian kamu" Ucap bunda lembut
"Kalau gitu Rissa keluar dulu ya bun. Mau nyari udara segar" Ucap Rissa sambil mengambil gitar dan sweater pink yang tergeletak diatas tempat tidur lalu pergi
***
Deburan ombak dan alunan gitar menemani malam Rissa.
Seorang wanita cantik menghampiri Risa dan duduk di sebelah Risa
"Kamu gak takut sendirian disini?" Tanya wanita itu
"Enggak" Jawab Rissa datar
"Kenalin nama aku Anna. Tenang aku orang baik kok" Ucap wanita yang bernama Anna itu sambil mengulurkan tangannya
"Rissa" jawab gadis itu singkat dan padat tanpa menoleh sedikit pun kearah Anna
"kamu bisa main gitar? Aku boleh denger kamu main gitar enggak?" Tanya Anna
Rissa pun melirik ke arah Anna dengan wajah datar namun sedetik kemudian Rissa pun memainkan gitar nya menyanyikan lagu Chirstina Perri yang berjudul A thousand years
The day we met,
Frozen I held my breath
Right from the start
I knew that I'd found a home for my heart
Beats fast
Colors and promises
How to be brave?
How can I love when I'm afraid to fall
But watching you stand alone?
All of my doubt suddenly goes away somehowOne step closer
I have died everyday waiting for you
Darling don't be afraid I have loved you
For a thousand years
I'll love you for a thousand more

Anna pun terperangah mendengarkan sebait lagu yang di nyanyikan Rissa
"Suara kamu bagus banget" Puji Anna sambil bertepuk tangan
"Makasih" Ucap Risa tersenyum canggung
"Risa, Aku boleh tanya sesuatu gak?" tanya Anna 
"Hmm..." Jawab Rissa sekedarnya
"Kenapa kamu suka nyanyi?" Tanya Anna penasaran
Rissa pun memandang kearah langit sambil menghela nafasnya dengan gusar
"Aku punya abang nama nya Rico. Dulu dia sangat suka bermain musik. Abangku dulu pernah gagal waktu ikut audisi di sekolahnya. Karena itu dia jadi orang yang pemarah, suka main tangan dan malas sekolah seperti orang tanpa tujuan. Bunda jadi sedih. Kalau bunda sedih aku cuma bisa nangis di kamar sambil menutupi wajah aku pakai bantal. Aku memejamkan mata, membayangkan sedang ada di sebuah panggung besar. Bernyanyi dan di tonton banyak orang. Nah kalau sudah begitu aku jadi tenang. Tapi abang ku gak suka liat aku nyanyi kata nya nyanyi itu cuman buang-buang waktu aja. Setiap aku ketahuan nyanyi sama abang pasti dia marah, kadang-kadang mukul. Aku tahu sebenarnya di sayang banget sama aku dia gak pengen aku kecewa karena aku gagal ngeraih mimpi ku. Tapi kan setiap orang punya impian kalau gagal itu hal wajar tapi bagaimana kita terus mencoba sampai berhasil. Karena aku percaya bahwa hasil tidak akan pernah mengkhianati proses" Rissa mengeluarkan semua unek-unek yang sudah lama ia pendam sendirian. Ada rasa lega ketika ia membagikan sedikit kisahnya kepada orang lain
"Oo... begitu. Semoga kamu bisa menggapai cita-citamu. Tidak ada impian yang terlalu besar jika di barengi dengan usaha yang sama besarnya. Dan usaha besar pun di mulai dari langkah kecil yang di lakukan terus menerus" Ucap Anna memberikan memberikan motivasi
"Aku suka dengan warna musik kamu. Kebetulan aku adalah seorang produser di sebuah studio rekaman. Jika kamu berminat besok datang jam 9 pagi di Studio Gema, oke?
"Hah? Serius? Ini bukan prank kan?" Kaget Rissa
"Hahaha... Apakah wajahku tidak semeyakinkan itu? Ini serius. Kalau begitu aku pergi dulu ya. Besok jangan sampai telat" Ucap Anna kemudian pergi meninggalkan Rissa yang masih mematung
***
Rissa pun telah berada di ruangan kedap suara. Hari ini dia akan melakukan rekaman perdananya. Sang bunda selalu menemani dan selalu mendukung apapun yang anaknya lakukan.
Di luar sana terlihat seorang lelaki yang memakai jaket hitam dan topi hitam sedang memantau Risa dari kejauhan. Lelaki itu pun nampak tersenyum bangga melihat Risa bisa meraih impiannya. lelaki itu adalah Rico abangnya Rissa
Dalam hati kecilnya ia sangat bangga melihat usaha yang di lakukan oleh adik kesayangannya tidak sia-sia,hanya saja ia tak bisa menunjukkan nya
Sang bunda yang melihat rico yang sedang berdiri di luar pun mengajak nya masuk kedalam. Awalnya Rico enggan karena ia tahu bahwa Risa sang adik sangat membenci dirinya tapi sang bunda meyakini bahwa Risa bukan tipe orang yang seperti itu. Akhirnya Rico pun memberanikan diri nya melihat sang adik yang sedang berada di dalam dapur rekaman secara dekat.
Risa pun keluar dari ruangan kedap suara tersebut langsung menghampiri sang bunda dan menoleh ke samping sang bunda. Terlihat seorang lelaki yang memakai jaket hitam dan topi hitam itu. Ia tahu bahwa lelaki yang di samping bunda nya adalah sang abang Rico. Dengan rasa bangga Risa pun memeluk Rico sambil berkata
"Maafin Risa ya bang. Risa tahu sebenarnya abang sangat sayang sama Risa cuman cara nya aja yang salah" Ujar Risa
"Abang yang seharus nya minta maaf. Abang bangga punya adik yang sangat bijak seperti kamu dan punya semangat dalam ngeraih impian kamu. Dan yang paling penting kamu tidak mudah menyerah. Maafin abang ya. Abang janji gak akan pernah ngehalangin mimpi kamu. Kamu bebas mau jadi apa yang kamu inginkan" Ucap Rico sambil mengacak puncak kepala Risa
TAMAT


created by: Rabiatul Hadawiah

Leave a Reply

 
Seputar kreativitas © 2014 | Designed By Blogger Templates