Minggu, 20 Oktober 2019

Kata mereka

0 Comments



Kata mereka
Kamu tertarik padaku.

Kata mereka
Kamu menyukaiku.

Kata mereka.
Tatapanmu beda kala menatap bola mataku.

Benarkah itu?

Bolehkah aku sedikit saja merasa GR?

Namun,

Ada rasa takut dan juga ragu yang menghampiriku.

Tentang bayangan masalalu yang selalu menyapaku.

Trauma itu masih ada dan masih ku rasa.
Bahkan aku susah menjelaskan tentang perasaan ini.

Ada perasaan senang dan perasaan sedih yang menjadi satu.

Ada rasa senang kala kau selalu menghubungiku di setiap waktu.
Menyempatkan diri menelponku untuk menceritakan hari-harimu.
Mendengarkan keluh kesahmu.
Dan apapun itu.

Namun,

Ada rasa takut.
Takut-takut kau akan memberi harapan palsu seperti dia yang dulu.
Takut-takut kau hanya memanfaatkanku.
Ya walau aku pun tak tau apa itu.

Kau tau?

Aku akui kamu baik.

Namun,

Aku masih belum sepenuhnya mempercayaimu.
Ada rasa curiga yang muncul di benakku.
Ya walau kau selalu bercerita panjang lebar tentang kehidupanmu padaku.
Kau selalu terbuka tentang apapun itu padaku.

Aku pun tak pernah bertanya hal yang menyangkut urusan pribadimu.
Sungguh aku tidak ingin tau tentang itu.
Namun tetap saja kau bercerita ini itu padaku.
Dan aku hanya menjadi pendengar yang baik sambil sesekali menanggapi ceritamu.

Kadang aku berpikir.

Benarkah kau tertarik padaku?

Benarkah kau tak sama seperti mereka yang dulu?

Mengapa harus aku?

Bukankah banyak yang mengagumimu?
Seperti yang kau ceritakan padaku malam itu.

Hanya aku kah?

Namun sepertinya tidak.
Bukankah mitos jika lelaki hanya mendekati satu wanita saja?

Namun, mengapa kau selalu memberitahuku tentang siapa-siapa saja yang menghubungimu?
Mungkin kau hanya tidak ingin membuatku cemburu?
Atau kau hanya ingin pamer padaku, karena banyak yang mendekatimu?

Kadang aku berpikir mengapa kau mendekatiku padahal banyak yang lebih dariku?

Aku bahkan tak cantik

Tak putih

Tak juga tinggi

Dan tak pintar

Lalu mengapa?

Tak ada maksud lain bukan?

Tak ingin menyakitiku kan?

Ah entahlah...

Sepertinya aku ingin menikmati hari-hariku tanpa pemikiran yang mengganggu itu.
Aku menerima apapun resiko kedepannya.
Karena bagiku, pertemuan kita telah tuhan atur.
Dan kita hanya tinggal mengikuti alur.
Bahagia atau tidaknya?
Biarkan itu urusan takdir.




Created by: Rabiatul Hadawiah

Leave a Reply

 
Seputar kreativitas © 2014 | Designed By Blogger Templates