Kamu bukan penyembuh luka
Bag.1
Jika kamu datang untuk bermain-main, bukan sekarang saatnya. Hati saya sedang dalam masa perbaikan dan cukup rentan mengalami patah yang kesekian. Menjadikan saya sebagai salah satu bukan satu untukmu; kamu bercanda apa gimana?
Asal kamu tahu bahwa saya orang yang mudah jatuh cinta. Namun saat saya sudah jatuh cinta, saya tidak akan memiliki yang kedua apalagi sampai berpaling pada hati yang berbeda. Dan kamu hampir membuat saya jatuh. Sialnya jatuh pada hati yang salah, untung belum sempat patah.
Untuk apa kamu menawarkan saya kebahagiaan jika bertukar pesan masih di sebelah perempuan pendekatanmu? Jika berbincang malam masih sambil bertukar pesan dengan teman saya dengan sangat manis sampai luka saya kembali teriris. Saya tahu darimana, jelas tahu dari teman saya sendiri. Ketika saya bertanya kenapa senang sekali malam ini dan dia jawabannya senang dengan perhatianmu. Sial.
Karenamu, saya semakin menutup hati untuk orang yang ingin bertandang kembali. Biar sesiapa yang datang, saya bikin menyesal dan pergi. Agar saya tahu, dia yang menetap dengan sikap menyebalkan saya dan segala perubahan emosi saya –dia lah yang saya butuhkan.
Tolonglah jangan begini. Saya orang yang cukup satu, bukan sepertimu yang hilang satu masih ada seribu. Tidak.
Jadi, silahkan pergi tanpa permisi juga tak apa.
Sebab kamu bukan penyembuh luka.
Writed : Rahma Atiya
Minggu, 02 Juni 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)